Thursday, August 31, 2006

Heng-Ot di Rumah Nana - 30 Agustus 2006

Selamat datang di tanah air Pak Ketua, mana laporan pandangan mata perjalanan liburannya...? waktu ada acara seminar dan pameran Artepolis di ITB laporannya 1 halaman, harusnya yang ini lebih panjang dong! Saya ada usul, Pak! Bagaimana kalau diadakan acara pembubaran panitia reuni...dan saya pasti tidak akan keberatan kalau konsumsinya sop buntut Nana... hayo gimana?!

Ha..ha..gue setuju nih pembubaran memang harus sama meriahnya... OK deh,jadi kapan pada bisa? Kalau urusan sop buntut aja sih gampanglah, tinggal bilang sama susternya Ilzan&Ilma yang hobi party itu..

Na...memang biasanya metode pendekatan persiapan acara kalau dimulai dari pemilihan tuan rumah sekaligus sie konsumsi biasanya proses selanjutnya lebih lancar... sekarang tinggal milih personil lain untuk panitia pembubaran panitia reuni...setuju tidak kawan2?

OK deh, berarti tuan rumah: gue, sie konsumsi: mba Um (susternya Ilzan &Ilma), berarti gue ga perlu ngurusin apa2 lagi kan... Tema juga terserah, mau kita2 aja pulang kantor, or mau sore2 sambil anak2 berenang (ga mungkin banget ya, kaya rumah gue segede Aula Barat aja..), or kita2 aja sore2 sambil njorokin Gio ke kolam renang, terserah panitia pembubaran panitia deh... Kalau pesen dari suaminya tuan (maksudnya nyonya) rumah, kalau bisa undang juga wakil panitia pusat, tepatnya undang Bubi gitu biar suruh main piano lagu2 Genesis n Queen lagi, gitu lhoo..

Hari Rabu 30/08/2006 akhirnya kita jadi hang-out di rumah Nana. Terima kasih untuk Nana dan Ade' Salustra Wijaya (ini nama suaminya Nana, alumni FEUI), yang telah memfasilitasi acara pertemuan kita kemarin yaa. Hang out : mohon dibaca dalam logat Sunda yang kental, adalah istilah yang diciptakan Kang Dhony untuk acara kumpul-kumpul Ar84. Jadi istilah ini akan kita bakukan.

Peserta yang hadir pertama kali dan paling on time adalah Rayi, yang sempat membuat panik Nana, karena takut beliau ngambek lagi, karena saat itu Nana belum sampai rumah. Peserta berikutnya adalah : Rully, Tuti, Nana, Danil, Mil2, Kang Dhony, Irwan Malufti, Nusi, Chiwy, Gadjah... plus Ade', Ilma, Ilza dan suster2-nya. Ada beberapa
peserta yang confirm, tapi tiba-tiba berhalangan such us Gio, dan terutama Leo.... (we are all missing you, pal..!!). Yang dalam kurung itu tolong dibaca, bahwa kami semua terutama missing makanan yang dijanjikan oleh my great buddy Leo, karena tadinya dalam milis beliau ini dengan heroik menyatakan akan datang membawa makanan.
Alhasil, selain makanan melimpah yang disediakan oleh tuan rumah, kita juga bisa menyantap sate padang yang dibawa oleh orang padang asli.. Muh. Danil. Thanks yaa..

Karena kita semua sudah pada berumur, jadi tidak ada acara cebur-ceburan ke kolam renang, sehingga kang Rayi juga bisa tersenyum lega. Ada satu info menarik, tolong siap-siap diluangkan waktu pada sekitar bulan-bulan baik setelah Lebaran, karena Insya Allah kita pasti akan berkumpul-kumpul lagi dalam acara bahagia yang akan
diselenggarakan oleh salah satu teman kita. Saya tidak bisa menceritakan siapa beliau dan acaranya apa, karena saya sendiri tidak pernah officially diberikan statement resmi, jadi kita tunggu saja tanggal mainnya.

Walaupun saya tidak sempat melihat presentasinya, namun dalam acara kemarin, Tuti dan Tjahjono sudah mengcompile foto-foto Reuni ITB84 yang nantinya akan dibagi-bagikan (dikirimkan) gratis kepada seluruh alumni AR84 oleh Tuti. Saya baru tahu, bahwa ketika malam Iota84 kemarin ada acara 'strip tease' yang hanya sampai pada episode 2.. keburu disensor. Jadi, untuk yang kemarin belum sempat hadir, tolong
hadir ketika kita mengadakan reuni 25 tahun, karena acara 'strip tease'-nya akan langsung disambung ke episode 3... (yang episode 1 dan 2, menurut ukuran saya dan Yogie, standart lah..., walaupun hal itu katanya sudah bisa membuat Rully, Dhony, dan khususnya Rayi etc. pada meleleh, hehe...).

Lalu yang serius sedikit nih, pada saat acara ITB84 tersebut, kita semua cq Panitia Pusat memberikan sumbangan peralatan sound system untuk digunakan di Aula Barat ITB senilai Rp. 50 juta. Dananya diambil dari kontribusi masing-masing jurusan. Pada waktu itu wakil dari AR menyanggupi bahwa AR akan menyumbang sebesar Rp. 3 juta.
Alhamdullilah dalam pertemuan kemarin, dana kontribusi Ar84 tersebut sudah bisa terkumpul dengan cepat (tanpa harus melibatkan donasi dari alumni FEUI.. hehehe....) dan bisa kita salurkan ke panitia pusat dengan segera. Ada beberapa teman yang pesan T-Shirt 22 tahun Ar84 ITB via Mil-mil. Barangnya sudah siap dan akan segera
didistribusikan. Bagi yang sudah menerima, mohon segera mentransfer biayanya kepada Mil-mil. Detailnya, biar Mil-mil sebagai bendahara, nanti yang membuat report.

Gitu, aja.. nanti kepanjangan malah gak dibaca. Tolong kalau ada yang kurang diterusin...

1 comment:

Anonymous said...

Teman2 AR ITB84,

Ruaarrr biasa......
Salut atas upayanya dalam memanjangkan silaturahim. Maksudnya silaturahim (=jalin/saling rohim (kasih/sayang)) yang extend, menembus batas kepentingan dan generasi (sampai turunan2nya). Silaturahim itu diperintahkan dan benefitnya dijamin lho, oleh Allah swt, dan pastinya benefit juga dari manusia2, dalam rahasiaNYA.

Mohon maaf, saya baru realise kalau undangan Mas Hanin ternyata tidak terkirim/jawab oleh email saya. Padahal saya sudah OK aja untuk turut hadir, asal waktunya pas.

Memang membutuhkan orang luar biasa untuk menjalankan hal2 yang luar biasa.

Wassalam